A. Ruang
Lingkup Kerja Kreatif
Menurut Cony
Semiawan, kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatu produk
baru. Kreativitas juga diartikan sebagai kemampuan mengembangka ide dengan
cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang
Kreativitas
dapat juga diartikan sebagai berikut:
1. Kreativitas
ialah kemampuan untuk melihat kombinasi-kombinasi baru,atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur data dan variabel yang sudah ada
sebelumnya.
2. Kreativitas
ialah kemampuan seseorang untuk melihat sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
* Para ahli
membuat empat variasi hubungan kreativitas dengan intelegensi yaitu:
1.
Kreativitas
rendah, integensi rendah
2.
Kreativitas
tinggi, intelegensi tinggi
3.
Kreativitas
rendah, intelegensi tinggi
4.
Kreativitas
tinggi, intelegensi renda
Selain
kreativitas terdapat pula hal yang sangat penting yakni INOVASI.
Inovasi adalah kemampuan menerapkan
kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang. Seseorang
yang memiliki inovasi yang tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan
imajinasi dan pikiran kreatif secara sistimatis dan logika
B.
Pembinaan Komitmen Tinggi
Seseorang
yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya
untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen
tinggi selalu menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong
usaha menuju arah pola kerja wirausaha.Menunjukkan
komitmen tinggi bukan semata-mata menjual ide, melainkan terkait dengan adanya
faktor-faktor pendukung yang betul-betul menunjukkan komitmen tinggi.
Faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Konsisten,
tegas dan fair adalah wirausaha yang memiliki karisma dan akan disegani
oleh para relasinya.
oleh para relasinya.
2. Mercusuar
adalah wirausaha yang memiliki karisma bukan sekedar menerangi dari
kejauhan,tetapi juga mempraktekkan apa yang dibicarakan dan disampaikan.
3. Konsentrasi
pada manusia adalah wirausaha dalam bekerja selalu memperhatikan orang-orang
yang terlibat dalam usahanya.
C.Menerapkan perilaku tepat waktu
Seseorang
yang ingin maju dalam berusaha atau menjadi wirausahawan yang berhasil, harus
dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut.
1. Tepat
waktu adalah organisasi,artinya keseluruhan dari aktivitas kegiatan untuk mencapai tujuan, perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat
konsep-konsep dan gagasan-gagasan.
2. Tepat
waktu adalah kekuasaan, artinya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan
kejadian-kejadian pada masa yang akan datang.
3. Tepat
waktu adalah nilai uang, artinya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat
menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
4. Tepat
waktu adalah ukuran, artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang terabaikan sehingga menimbulkan
kerugian.
Bagi seorang
pelajar menerapkan perilaku tepat waktu sangat penting bagi kemajuan
belajarnya, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Membiasakan
hadir disekolah tepat waktu
2. Membiasakan
diri belajar dan bekerja dengan konsentrasi penuh
3. Jangan
melakukan pemborosan waktu karena akan menghambat kemajuan
belajar untuk
mencapai prestasi yang tinggi
4. Merenungkan
hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup
5. Latihan
disiplin diri dalam melaksanakan tugas yang telah ditugaskan sekolah
6. Membuat
perencanaan tepat waktu
7. Memanfaatkan
waktu senggang dengan kegiatan yang berguna
8. Memanfaatkan
budaya tepat waktu yang lebih produktif
9. Tidak
suka menunda-nunda pekerjaan
10. Mengenali
kondisi tepat waktu belajar dan bekerja disekolah
11. Belajar
dan bekerja dalam batas kemampuan fisik dan psikis
12. Menghindari
kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan tugas.
Pertumbuhan
wirausaha, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun negara
lebih banyak ditentukan oleh faktor manusianya. Kejujuran manusia dalam
melakukan segala aktivitasnya akan membawa kondisi yang bersih lingkungannya.
Dengan demikian potensi korupsi, kolusi dan nepotisme akan dapat dihindari
terutama dalam aktivitas ekonomi.Manusia baru akan bertingkah laku ekonomi jika
ia mampu mendayagunakan potensi pribadinya dan menggalakkan budaya tepat janji
dalam berwirausaha.
Secara umum
budaya tepat janji dapat dilakukan dengan cara:
1. Membiasakan
diri untuk selalu tepat janji dimanapun berada
2. Membiasakan
jujur pada diri sendiri sebagai perilaku mendidik
3. Merenungi
kelemahan diri serta mencari cara mengatasinya
4. Merenungkan
keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, berkarya dan berpretasi
E. Menerapkan Kepedulian terhadap Mutu hasil Kerja
E. Menerapkan Kepedulian terhadap Mutu hasil Kerja
Kepedulian
terhadap kualitas tertanam dari semua elemen perusahaan, sehingga setiap
perilaku didasari pada perilaku profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Informasi
mutu (kualitas) harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi
orang
2. Imbal
jasa harus sepadan dengan pekerjaannya.
3. Seluruh
elemen perusahaan harus merasa memiliki perusahaan.
4. Kewenangannya
harus sebatas tanggung jawabnya
5. Kalaborasi
dan sinergi harus dijadikan basis kerjasama
6. setiap elemen perusahaan harus merasa nyaman
dan senang dengan pekerjaannya
http://iskarwariyasukiminn.blogspot.co.id/2012/11/aruang-lingkup-kerja.html.
0 komentar:
Posting Komentar